PEMILAHAN
SAMPAH DAN PENCEGAAHAN TERHADAP PEMBAKARAN SAMPAH
Saat
ini masalah yang sangat sulit untuk diatasi adalah masah tentang sampah yang
berserakan dimana-mana. Terutama didaerah sekitar kampus UNEJ, dihalaman jika
kita lihat banyak sekali sampah-sampah terutama sampah plastik berserakan
dimana-mana, hal diakibatkan karena kurangnya kepedulian mahasiswa terhadap
kebersihan lingkungan, terutama dilingkunan sekitar mereka belajar. Mereka
tidak sadar jika hal itu terus dilakukan maka akan mengakibatkan pencemaran
tanah, sebab sampah-sampah plastik yang berserakan lama-lama akan menumpuk dan
tidak dapat diuraikan, hal itulah yang membuat tanah menjadi tercemar. Tanah
tidak akan subur seperti dahulu, sehingga tanaman akan sulit tumbuh subur. Dengan
adanya permasalah tersebut maka perlu adanya suatu usaha untuk mengurangi
pencemaran di lingkungan sekitar kampus yaitu diantaranya diadakannya pemilahan
sampah dan pencegahan pembakaran sampah. Pencegahan pembakaran ini sangat perlu
untuk mengurangi polusi udara.
Pemilahan
sampah ini dilakukan agar sampah tidak banyak yang tertimbun. Dengan memilah
sampah, maka timbunan sampah akan terkurangi. Kita dapat memilah sampah menjadi
dua macam, yaitu sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik merupakan
sampah yang dapat terurai dengan mudah dalam tanah. Contoh dari sampah organik
yaitu sisa – sisa sayuran, daun – daun yang berguguran, dan lain – lain. Sampah
anorganik merupakan sampah yang sulit terurai dalam tanah. Contoh sampah
anorganik yaituu sampah plastik, sampah kaleng,
dan lain – lain. Sampah organik dapat digunakan sebagai kompos. Sedangkan
sampah anorganik dapat dimanfaatkan untuk kerajinan, dapat di daur ulang
menjadi macam – macam mainan, hiasan dan lain – lain. Masing – masing
sampah, baik organik maupun anorganik harus disediakan 2 tempat sampah,
misalnya tempat sampah yang berwarna hijau dan biru. Tempat sampah yang bewarna
hijau untuk sampah organik sedangkan tempat sampah yang berwarna biru untuk
sampah anorganik. Dengan begitu, maka sampah – sampah akan dapat dengan mudah
dikelompokkan untuk dimanfaatkan lagi sehingga sampah – sampah akan dapat
terkurangi. Dengan berkurangnya sampah, maka kampus Universitas Jember ini akan
menjadi asri dan tidak tercemar.
Pembakaran
sampah juga mengakibatkan polusi udara serta semakin bertambahnya gas-gas Co2
yang akan membuat bumi kita terasa sangat panas. Jika hal itu terus berlanjut
dan tidak ada penanganan segera maka akan membuat terjadinya Global worming.
Salah satu proses terjadinya yaitu saat gas CO2 menumpuk di atmosfer maka panas
yang terpancar dari sinar matahari akan amuk kebumi dengan melalui atmosfer
terlebih dahulu, lalu karena dibawah lapisan atmosfer banyak menumpuk gas CO2
maka cahaya harus membutuhkan energi besar untuk dapat menembus gas CO2
tersebut hingga akhirnya dapat menembusnya. Dengan begitu cahaya atau panas
masuk ke bumi lalu sebagian diserap dan
sebagian yang lain dipantulkan kembali ke atmosfer, namun karena terhambat oleh
lapisan CO2 panas yang dipantulkan bumi tidak dapat menembus gas CO2 tersebut,
sebab energinya telah berkurang hingga akhirnya panas dipantulkan kembali ke
bumi dan menyebabkan bumi menjadi panas, dan sekarang lebih dikenal dengan istilah
Global Worming. Jika keadaan tersebut terus berlanjut maka es yang ada di kutub
akan mencair dan akan menggenangi wilayah daratan, hal tersebut sangat
membahayakan, untuk itu kita perlu mengurangi kegiatan yang dapat meningkatkan gas
CO2.
0 komentar:
Posting Komentar